ada kalanya pada saat suatu hubungan 'nyaris' akan berakhir, yang selalu terpikirkan adalah
"gue harus apa?"
gue termasuk orang yang cukup payah dalam suatu hubungan dan hubungan terlama yang gue jalin bersama seseorang ya sekarang ini, 25 hari menuju 1 tahun. sejak smp dulu gue selalu melihat orang yang berpacaran dengan "kok bisa ya mereka keliatan sebahagia itu satu sama lain?" karena gue ngga pernah merasakan hal tersebut 'seutuhnya'. mungkin karena gue belum punya pemikiran cukup dewasa untuk mengenal kata sayang dan pacaran?
let's say, i'm a freedom seeker
gue selalu mencari celah untuk melakukan hal-hal yang gue mau, sebebas-bebasnya. dan mungkin itulah yang selalu menjadi permasalahan dalam setiap hubungan yang gue jalani, karena gue 'terkesan' ngga serius & ngga mikirin perasaan orang lain. but actually, i'm not. gue sangat memikirkan orang2 yang ada di sekitar gue, tapi dengan cara gue sendiri. cuek dan nggak peduli, mungkin itu yang orang2 lihat dari gue. tapi sungguh, memang ada beberapa hal dimana gue memendam dalam2 apa yang gue rasakan, yang gapernah bisa gue tunjukkan. bukan karena enggan & takut, tapi gue literally ngga bisa mengutarakan itu semua
ada yang bilang gue jahat, karena terlalu baik. ada pula yang bilang gue jahat, karena gue ngga bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. apa ada sesuatu yang missing dalam diri gue? gue pernah mengatakan suatu hal disaat gue menerima seseorang, "jangan terlalu care sama gue". karena sebelumnya, gue merasa sudah pernah menyakiti seseorang & gamau hal itu terjadi lagi. tapi kenyataannya, hal yang sama terulang kembali
gue berharap ngga pernah diminta untuk menjalin hubungan dengan seseorang lagi setelah itu, karena gue tau kemungkinan besar yang terjadi adalah sama seperti sebelumnya. meninggalkan orang yang sayang sama gue hanya karena (kasarnya), bosan
gue gabisa terikat, gue senang mencari kebahagiaan dengan siapapun, kapanpun, dimanapun. tapi salahnya, gue mencoba lagi, berhubungan dengan sahabat gue sendiri. and see? hubungan terikat itu ngga berhasil. sampai akhirnya gue menyimpulkan, berteman dengan siapapun lebih baik
dan ini masalahnya.
gue terlihat sebagai cewek yang welcome dengan siapa aja, orang2 mengira gue akan mudah didekati orang lain. but guys, baik bukan berarti mudah. gue senang berteman baik dengan orang-orang, karena gue berpikir adalah sebuah hal yang bagus untuk bisa terlihat baik dimata orang lain?
tapi sulit, untuk bisa menemukan yang pas dengan orang seperti gue. gue butuh seseorang yang bisa menunggu (sangat lama) dan bisa menunjukan ketekunan mereka buat gue...
dan, sepertinya ada berhasil?
gue bukan lagi orang yang bosenan, sampai gue bisa bertahan dalam waktu yang menurut gue cukup lama ini. tapi lagi dan lagi, semuanya nggak berjalan semulus jalan tol. sifat gue yang senang dengan kebebasan, tetap ada dan sering menjadi penyebab sebuah permasalahan baru. terkadang gue egois, gamau kenyataan itu disalahkan. tapi gabisa dipungkiri, dalam sebuah hubungan memang harus selalu ada sesuatu yang dikorbankan
sekarang gue masih dalam status pacaran, yang gue harap bisa membaik dalam segala aspeknya. memulai dari awal, bisa dibilang? berhasil atau enggak, seenggaknya udah dicoba. gue mau kita berdua bahagia, dengan atau tanpa status nantinya
yang jelas sekarang,
we're doing our best